Perbedaan Ciri Perkutut Bangkok dan Perkutut Lokal beserta Keistimewaannya

Selamat pagi para pecinta burung kicau, bagaimana kabar anda hari ini? Sudahkah anda memberi pakan dan memandikan burung kicau kesayangan? Semoga anda tidak lupa merawat burung kesayangan anda ya. Apakah anda tahu tentang burung perkutut? Ciri-ciri burung perkutut Bangkok itu seperti apa sih? Burung perkutut dengan nama latin Geopelia striata adalah burung yang memiliki corak warna yang lurik-lurik. Jenis burung yang termasuk dalam suku Columbidae, burung perkutut ini sering dijumpai dihutan-hutan daerah dataran rendah.


Di Indonesia jenis perkutut cukuplah beragam. Ada jenis perkutut Jawa, perkutut Sumatra, perkutut Nusa Tenggara, dan perkutut Bali yang dibedakan berdasarkan wilayah persebarannya. Untuk pulau Jawa sendiri, perkutut masih dikelompokan lagi berdasarkan daerah penghasil burung perkutut berkualitas seperti perkutut Tuban, perkutut Madura, perkutut Pajajaran dan perkutut Mataram. Sesuai habitatnya, burung perkutut berkembangbiak secara berpasangan. Burung perkutut merupakan jenis burung yang suka mencari makanan diatas permukaan tanah. Burung perkutut termasuk jinak. Hal ini dibuktikan dengan tak mudah terganggu oleh kehadiran manusia. Oleh karena itu sobat burung kicau bisa mendekat beberapa meter untuk melihat lebih jelas ketika burung ini sedang mencari makan atau minum. Namun sebaliknya, jika kehadiran anda dianggap sebuah ancaman maka dengan cepat burung ini akan terbang.

Keistimewaan Burung Perkutut Lokal

Untuk perkembangbiakannya, dalam setahun, burung perkutut hanya 3 kali bertelur, yaitu antara bulan januari sampai bulan september. Saat tiba musimnya berkembangbiak, sepasang burung perkutut akan berjibaku membangun sarang. Bentuk sarangnya pun tipis dan agak datar dilapisi dengan daun dan serabut halus atau rerumputan kering. Peletakkan sarangnya pun tidak jauh dari permukaan tanah atau juga terkadang di semak-semak. Setelah beberapa hari sang betina pun bertelur, jumlahnya sekitar 2-3 telur setiap kali bertelur. Telur dierami selama dua minggu baik oleh perkutut jantan ataupun yang betina secara bergantian. Masa pengeraman pun berlanjut setelah telur menetas selama kurang lebih 2 minggu. Hal yang mendasari adalah anak perkutut yang baru menetas masih membutuhkan kehangatan.

Ada salah satu keajaiban alam yang terjadi dalam masa tumbuh kembang perkutut. Anak perkutut yang baru saja menetas dan belum bisa membuka matanya akan secara naluriah mengarahkan paruhnya ke mulut induknya. Dan anak perkutut akan memasukkan kepalanya kedalam tenggorokkan induknya yang akan mengeluarkan atau memuntahkan cairan yang berasal dari temboloknya. Keistimewaan burung perkutut lokal ini berlangsung sampai anak perkutut tumbuh bulunya atau sudah mulai bisa terbang.

Perbedaan Burung Perkutut Lokal Dengan Bangkok

Sekilas, jika dilihat dari segi suara yang dihasilkan perkutut lokal semua akan sama. Baik itu dari daerah yang satu maupun daerah yang lain meski masing-masing perkutut mempunyai suara dengan ciri khasnya. Perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Perkutut lokal lebih didominasi warna cokelat pada bulunya dan mempunyai ekor yang agak panjang. Terdapat garis-garis halus pada bagian lehernya. Selaput pelangi mata berwarna abu-abu sedikit kebiruan dan kaki berwarna merah jambu menjadi ciri khas dari burung perkutut lokal ini. Mirisnya, minat peternak burung perkutut lokal saat ini semakin berkurang setiap harinya. Hal ini terjadi karena yang menjadi patokan suara perkutut adalah pada suara depan, suara tengah dan suara belakangnya. Terlebih tarikkan suara depan yang lebih panjang dan kejernihan suaranya menjadi daya pikat yang lain. Oleh karena itu, pecinta burung perkutut mulai beralih pada perkutut hasil persilangan. Alasanya cukup sederhana, yaitu mendapatkan suara perkutut yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Perkutut Bangkok hadir menjadi jawaban sebagai indukkan untuk mendapat hasil suara yang diinginkan. Kualitas suara menjadi ciri perkutut bangkok yang lebih bisa diandalkan dari pada perkutut lokal. Walaupun secara fisik sulit membedakannya dengan perkutut lokal karena corak warna yang sangat mirip. Kehandalan dan pengaruh tangan terampil penangkar telah diakui ahli dalam hal meng-kawin-silang-kan burung perkutut.

Demikian sobat burung kicau sedikit pembahasan singkat mengenai perbedaan perkutut lokal dengan Bangkok serta perbandingan ciri khas masing-masing. Dan layak diacungkan jempol bahwa ternyata perkutut bangkok lebih berkualitas suaranya. Semoga menjadikan motivasi para penangkar tanah air untuk lebih berinovasi mengembang-biakkan keistimewaan perkutut lokal yang mampu bersaing dengan perkutut bangkok.

Semoga bermanfaat.


Posting Komentar untuk "Perbedaan Ciri Perkutut Bangkok dan Perkutut Lokal beserta Keistimewaannya"